Indonesian Railway Museum
Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I. Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 bersamaan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa. Tahun 1907.
Ambarawa dapat dikata kota militer, keberadaan kota ini menyokong kota garnizum Magelang guna mengontrol daerah pedalaman. Pada tahun 1835 dibangun sebuah komplek benteng besar yang berhasil dirampungkan tahun 1848. Benteng terbesar di Jawa tersebut diberi nama Willem I mengingat pembangunan banteng dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Willem I. Pada tahun 1873 dibangun jaringan kereta api di Ambarawa oleh perusahaan kereta api swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Pembangunan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM guna mendapatkan ijin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta). NISM diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambrawa sepanjang 37 km guna keperluan militer.
Sebagai tempat pemberhentian akhir dibangun Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa). Kuat dugaan, penamaan Willem I mengacu kepada Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun. Pada 1 Februari 1905 dilanjutkan pembangunan jalur kereta api ke Secang-Magelang yang terdapat jalur kereta khusus, rel bergerigi. Dua tahun berselang, bangunan Stasiun Ambarawa direnovasi dengan mengganti material yang semula berupa kayu dan bambu menjadi batu bata.
Stasiun Ambarawa sekitar tahun 1905. (Sumber: KITLV)
Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah. Setelah di non aktifkan tahun 1976, Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam. Rencana ini bertujuan menyelamatkan tinggalan lokomotif uap serta sebagai salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah. Stasiun Ambarawa dipilih karena Ambarawa memiliki latar belakang historis yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan yakni Pertempuran Ambarawa, selain itu Stasiun Ambarawa pada saat itu masih menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan
Jalur kereta api bergerigi di Ambarawa. (Sumber: NVBS)
Kini, Museum Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi. Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta dan 6 Gerbong dari berbagai daerah.
Para pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage. Selain itu terdapat rute kereta Api Wisata Ambarawa-Jambu-Bedono (pp) yang menggunakan lokomotif uap bergigi yang melewati rel bergerigi. Rel bergerigi tersebut satu-satunya yang masih aktif di Indonesia.
Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.
Waktu Operasional
Senin-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB
Harga Tiket Masuk
Dewasa & Mahasiswa Rp 20.000,-/orang
Anak-anak (3-12 tahun) & Pelajar Rp 10.000,-/orang
Wisatawan Mancanegara Rp. 30.000,-/orang
Permohonan Dispensasi Masuk
Permohonan Dispensasi Tiket Masuk Museum dapat dilakukan dengan syarat jumlah minimal rombongan 20 orang dan mengirimkan surat permohonan dispensasi tiket masuk museum kepada :
Pengelola Museum Kereta Api Ambarawa
atau
Manager Historical Building and Museum
PT KA Pariwisata
Tarif Photoshoot :
Tarif Photoshoot di Museum: Rp 300.000/jam (belum termasuk PPn)
Jadwal Perjalanan Kereta Wisata Reguler (Perorangan)
- Ambarawa-Tuntang Lokomotif Diesel Vintage (pp)
- Tarif tiket berlaku untuk setiap penumpang anak-anak usia mulai 3 tahun & dewasa @ Rp. 100.000
- Lokomotif Diesel Vintage & 3 kereta kayu
- Perjalanan KA wisata pada hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional dengan jadwal menyesuaikan kondisi rangkaian kereta, jadwal dapat berubah sewaktu waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
- Tiket KA Wisata reguler dibuka mulai jam 08.00 untuk semua jadwal keberangkatan dengan sistem go show/tidak ada booking dengan antrian 1 orang maksimal 4 tiket dengan menunjukkan tiket masuk museum dan KTP
- Tiket KA wisata reguler hanya berlaku untuk satu kali perjalanan
- Tiket KA Wisata reguler hanya berlaku untuk pengunjung perorangan atau keluarga, rombongan berjumlah 30 orang atau lebih disarankan melakukan prosedur sewa KA Wisata.
Jadwal Perjalanan Kereta Wisata Sewa (Rombongan)
Tarif Kereta Wisata Sewa/Rombongan/Reservasi :
- Tiket kereta wisata sewa rombongan/reservasi ini sudah termasuk tiket masuk museum kecuali jika melebihi kapasitas akan dikenakan tiket masuk museum;
- Kereta Wisata Rombongan (sewa/booking) dapat berjalan hari apa saja & jam berapa saja sesuai dengan keinginan penyewa;
- Pemesanan Kereta Wisata dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan, minimal 2-3 minggu sebelum keberangkatan.
Tarif Sewa Weekday :
- Ambarawa-Tuntang (pp)
- Lokomotif Diesel + 1 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 40 Orang : Rp 5.000.000
- Lokomotif Diesel + 2 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 80 Orang : Rp 7.500.000
- Lokomotif Diesel + 3 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 120 Orang : Rp 10.000.000
- Lokomotif Uap + 1 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 40 Orang : Rp 10.000.000
- Lokomotif Uap + 2 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 80 Orang : Rp 12.500.000
- Lokomotif Uap + 3 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 120 Orang : Rp 15.000.000
Tarif Sewa Weekend :
- Ambarawa-Tuntang (pp)
- Lokomotif Diesel + 2 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 80 Orang : Rp 10.000.000
- Lokomotif Diesel + 3 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 120 Orang : Rp 14.500.000
- Lokomotif Uap + 2 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 80 Orang : Rp 16.500.000
- Lokomotif Uap + 3 CR (Kereta Kayu) Kapasitas 120 Orang : Rp 20.000.000
Informasi Pemesanan Kereta Wisata Sewa & Persewaan Lahan Indonesian Railway Museum
Museum Kereta Api Ambarawa
Whatsapp Call/Text: PIC Museum 0813-2570-9010 (pkl 08.00 s/d 16.00 WIB)
Email : ambarawa@kawisata.id
- Toilet
- Mushola
- Kursi roda
- Audio Visual
- Kereta Pustaka
Indonesian Railway Museum