Terowongan Mrawan
Terowongan Kereta Api Mrawan terletak di Wilayah Sidomulyo, Kecamatan Sido, Kabupaten Jember. Terowongan yang membelah Gunung Gumitir ini terletek antara Stasiun Mrawan dan Stasiun Kalibaru di km 30+777. Sampai saat ini, Terowongan Mrawan dengan panjang 690 m merupakan terowongan aktif terpanjang kedua di Indonesia, setelah Terowongan Sasaksaat yang memiliki panjang 949 km.
Terowongan Mrawan dibangun pada kurun waktu 1901-1902 dan dilakukan penyempurnaan bangunan tahun 1910 oleh Perusahaan Kereta Api Negara, Staatssporwegen (SS). Pembangunan terowongan ini masuk ke dalam proyek pembangunan jalur kereta api Kalisat-Banyuwangi yang dipimpin oleh seorang Hoofdingienieur (kepala Insinyur). Adapun teknis pembangunan terowongan ini dengan cara melakukan penggalian di bagian sisi arah Kalisat sebelah Gunung Botoh kemudian dilakukan penggalian pada sisi arah Banyuwangi. Selanjutnya dilakukan penggalian secara bersamaan. Pada 5 Desember 1902, penggalian terowongan sudah mencapai 450 m dengan drainase sepanjang 300 m.
Pada awal pengoperasiannya, Terowongan yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi ini digunakan sebagai sarana penumpang serta pengangkutan komoditas ekspor seperti kopi, gula, beras serta pengangkutan hasil pertanian sehari-hari masyarakat di Wilayah Banyuwangi dan sekitarnya. Saat ini, terowongan yang berada di bawah Daerah Operasi IX Jember dilewati oleh kereta api jarak jauh seperti Mutiara Timur Siang, Mutiara Timur Malam, Sri Tanjung, Tawang Alun dan kereta api lokal Pandanwangi, Probowangi. Selain itu, Terowongan Mrawan dilewati Lori Wisata Kalibaru-Mrawan yang diresmikan bulan Maret 2016.