Stasiun Bekasi
Pada masa Hindia Belanda, di Batavia (Jakarta) terdapat beberapa perusahaan kereta api baik pemerintah maupun swasta. Perusahaan swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) merupakan perusahaan kereta api pertama kali yang membangun jalur kereta api di Jakarta pada lintas Jakarta-Bogor (lintas tengah) yang dibuka tahun 1873. Staatssporwegen (SS), perusahaan kereta api pemerintah mengoperasikann jalur barat, meliputi Jakarta-Tanjung Priok diresmikan 1886 dan Jakarta-Anyer dengan cabang Duri-Tangerang tahun 1899. Sementara itu Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS) membuka jalur timur, Jakarta-Bekasi-Krawang.
Berdasarkan Undang-undang 9 Juni 1898 Stablaad 222, BOS mendapatkan ijin konsensi pembangunan jaringan kereta api di Jakarta. Pembangunan ini dibagi menjadi empat tahap, yakni Jakarta-Bekasi, Bekasi-CIkarang, Cikarang-Kedunggede, dan Kedunggede-Karawang.
No |
Lintas |
Diresmikan |
Jarak (Km) |
1 |
Jakarta-Bekasi |
31 Maret 1887 |
27 |
2 |
Bekasi-Cikarang |
14 Agustus 1890 |
17 |
3 |
Cikarang-Kedunggede |
21 Juni 1891 |
13 |
4 |
Kedunggede-Karawang |
20 Maret 1898 |
6 |
Tahapan Pembangunan Jalur Kereta Api Batavia-Karawang (Sumber : Majalah DJKA, Juni 1957)
Tahap awal berhasil dirampungkan sampai ke Bekasi. Bersamaan itu diresmikan pula Stasiun Bekasi pada tanggal 31 Maret 1887. Awalnya operasional di Stasiun Bekasi dilaksanakan oleh BOS. Namun, sewaktu proses pembangunan ke Karawang, BOS mengalami kesulitan dana dan buruknya menejemen. Lantas BOS meminta bantuan dana kepada pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah pun menyepakati dengan syarat setelah pekerjaan rampung, lintas Batavia-Karawang dibeli oleh perusahaan kereta api negara Staatssporwegen (SS), termasuk pula Stasiun Bekasi.
Stasiun Bekasi ditunjukan lingkaran berwarna merah, nampak tulisan (St) yang berarti stasiun. Peta tahun 1896. (Sumber: Kitlv)
Pada tahun 1900 tercatat delapan kereta yang berhenti di Stasiun Bekasi. Empat kali dari Jakarta-Karawang dan sebaliknya. Perjalanan dari Stasiun Jakarta ke Stasiun Bekasi memerlukan waktu sekitar dua jam lebih lima belas menit.
Jadwal perjalanan kereta api SS lintas Jakarta- Karawang tahun 1900. (Sumber: Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobildiensten op Java Madoera 1900)
Biaya perjalanan kereta api dibedakan berdasarkan kelas. Pada tahun yang sama, untuk perjalanan dari Jakarta ke Bekasi penumpang kelas 1 (Eropa) merogoh kocek sebesar 1,7 gulden. Dengan rute yang sama, penumpang kelas 2 (timur asing: Cina, Arab) membayar tiket kereta 0,8 gulden, tarif penumpang kelas 3 (campuran dan pribumi) sebesar 0,45 gulden dan khusus penumpang inlanders (pribumi) cukup mengeluarkan uang 0,26 gulden. Sementara itu biaya barang per 10 kg adalah 0,10 gulden.
Tahun 1954 Djawatan Kereta Api (cikal bakal PT KAI) menetapkan Surat Keputusan DDKA No. 20493/BB/54 tanggal 16 Maret 1954 tentang klasifikasi stasiun menjadi 6 kelas, yakni Stasiun Besar, Stasiun Kelas 1, Stasiun Kelas 2, Stasiun Kelas 3, Stasiun Kelas 4, dan Stasiun Kelas 5.. Hal ini dimaksud guna menentukan fasilitas dan kondisi kebutuhan pengangkutan. Berdasarkan SK tersebut, Stasiun Bekasi masuk dalam kategori stasiun kelas 4. Kini, Stasiun Bekasi merupakan stasiun Besar B.
No |
Nama Stasiun |
Penumpang |
Barang (ton) |
||||
1950 |
1951 |
1952 |
1950 |
1951 |
1952 |
||
1 |
Bekasi |
135.930 |
116.783 |
133.219 |
2.124 |
1.455 |
1.623 |
2 |
Cikarang |
142.245 |
106.504 |
83.302 |
34.224 |
30.597 |
16.609 |
3 |
Karawang |
332.427 |
222.882 |
138.012 |
45.337 |
52.585 |
19.260 |
Perbandingan Jumlah Penumpang dan Barang Stasiun Bekasi, Cikarang, dan Karawang (Sumber: Djawatan Kereta Api di Indonesia: Statistik Tahunan 1950-1951-1952)
Sumber :
- 125 Tahun Kereta Api Kita: 1867-1992
- Djawatan Kereta Api di Indonesia: Statistik Tahunan 1950-1951-1952
- Keputusan Direksi Nomor: Kep.U/OT.003/V/KA-2008 Tentang Susunan Klasifikasi Stasiun di Lingkungan PT Kereta Api (persero)
- Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobildiensten op Java Madoera 1900
- Perkembangan Transportasi Kereta Api di Batavia 1870-1925
- Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid I
- Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid II
- Spoor Masa Kolonial: Dinamika Sosial Ekonomi Masyarakat Vorstenlanden 1864-1930