Kantoor van de Samarang Joana Stoomtram-Maatschappij te Semarang (KITLV-1927) rev

Bangunan ini selesai dibangun dan pertama kali digunakan pada 1907. Saat itu difungsikan sebagai kantor pusat administrasi dan operasi perusahaan trem Samarang Joana Stoomtram-Maatschappij (SJS). Adapun karena masih satu grup kepemilikan, SJS sendiri cukup berperan dalam pembentukan tiga perusahaan trem lainnya di Jawa yaitu Oost Java Stoomtram-Maatschappij (1888) di Surabaya, Serajoe Dal Stoomtram-Maatschappij (1894), dan Semarang Cheribon Stoomtram-Maatschappij (1895). Meski perusahaan-perusahaan tersebut berpusat di Den Haag, empat zustermaatschappij (perusahaan bersaudara) itu memiliki kantor administrasi bersama di kantor pusat SJS Pengapon.

Sejak zaman pendudukan militer Jepang 1942-1945, pamor bangunan Pengapon sebagai kantor pusat SJS mulai surut. Hal itu karena pada 1942 seluruh perusahaan kereta api dan trem negara termasuk swasta digabungkan demi efisiensi operasional dan untuk kepentingan perang. Seluruh kegiatan terkait administrasi SJS pun dilimpahkan ke kantor Rikuyu Sokyoku eksploitasi Jawa Tengah berpusat di gedung yang kini menjadi kantor DAOP 4 Semarang. Selama Perang Dunia II dan masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia (1942-1949) peran bangunan Pengapon hanya difungsikan sebagai kantor gudang penyimpanan dokumen sementara.

Selama puluhan tahun berikutnya, keberadaan bangunan bekas kantor pusat SJS ini semakin terabaikan. Selain karena tidak ada kegiatan bongkar muat kereta api barang, kawasan sekitar Pengapon yang menjadi satu area dengan bekas stasiun pertama Nederlandsch Indische Spoorweg-Maatschappij (NIS) kini sudah lama terendam banjir rob. Namun demikian dalam usaha perawatan aset cagar budaya, sisa-sisa dari dokumen bersejarah yang tertinggal di dalamnya masih dapat diselamatkan oleh Unit Architecture & Preservation PT. Kereta Api Indonesia (Persero).*

Pengapon rev

Bangunan Kantor Kereta Api Pengapon Semarang