ktr rev

Sejak jalur kereta api Bogor-Bandung beroperasi pada 1884, terdapat banyak peninggalan perkeretaapian tersebar di Kota Bandung. Salah satu bangunan warisan zaman Belanda yang masih eksis sampai saat ini adalah gedung Kantor Daerah Operasi (Daop) 2 yang terletak di seberang selatan stasiun Bandung. Gedung ini merupakan salah satu dari tiga bangunan kantor kereta api yang pernah beroperasi pada zaman Belanda. Ketika itu posisinya saling berhadapan di Jalan Maarschalk (Maarschalklaan). Jalan dua jalur yang mirip boulevard itu menghubungkan Stasiun Bandung dengan jalan raya Kebonjati (Kebondjati weg).

Awalnya dinas kereta api negara Hindia Belanda Staatsspoorwegen (SS) hanya membangun satu gedung kantor kereta api di Bandung sejak 1882, bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung-Rancaekek. Pada 1884 kantor tersebut selesai dibangun dan digunakan untuk kantor administrasi SS perwakilan Surabaya di Bandung. Beberapa tahun setelah operasional pertama jalur kereta api di Jawa Barat dimulai, struktur SS yang tadinya berpusat di Surabaya dipecah menjadi dua wilayah eksploitasi yaitu Eksploitasi Barat (SS Westerlijnen) dan Eksploitasi Timur (SS Oosterlijnen). Kantor administasi SS Eksploitas Barat pertama kali pada 1888 menempati gedung di pojok tenggara jalan Maarschalk yang digunakan sejak 1884. Pada 1900 gedung tambahan SS di pojok barat daya jalan Maarschalk selesai dibangun dan mulai digunakan sebagai kantor kepala SS Eksploitasi Barat pada 1901. Gedung inilah yang saat ini menjadi Kantor Daop 2 Bandung. Adapun rumah dinas kepala SS Eksploitasi Barat (seberang Kantor Daop 2) melengkapi bangunan kereta api yang ketiga di jalan Maarschalk sejak 1906.

Ketika diadakan pembagian Inspeksi daerah (setara Daerah Operasi) untuk SS Jawa Eksploitasi Barat dan Timur mulai 1917, gedung Daop 2 pada masa itu dipusatkan sebagai kantor Inspeksi SS 2 Bandung dan sekitarnya. Sedangkan administrasi Eksploitasi Barat yang menaungi wilayah Inspeksi tetap berada di gedung lama (gedung 1884). Sejak kantor pusat SS di Kebon Jukut Bandung berfungsi penuh pada 1924, kantor Eksploitasi Barat pindah ke kantor pusat. Gedung Kantor Daop 2 sendiri sampai 1971 masih sebagai kantor Inspeksi 2 kereta api mulai dari era SS Werterlijnen (sampai 1942), Rikuyu Sokiyoku (1942-1945), DKARI (1945-1947), SS/ VS (1947-1949), DKA (1950-1963), sampai PNKA (1963-1971). Beberapa tahun sejak di bawah pengelolaan PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), wilayah Eksploitasi Barat, Tengah, dan Timur beserta daerah-daerah Inspeksi di bawahnya di Jawa dihapus dan diganti menjadi sembilan daerah operasi. Untuk Daerah Operasi 2, menggunakan gedung Kantor Daop 2 Bandung yang masih dioperasikan sampai sekarang.

Bentuk gedung Kantor Daop 2 saat ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Desain asli paling awal pada bangunan tersebut masih dapat dilihat pada bagian depan gedung. Pertama kali dibangun pada 1898-1900, gaya seni arsitektur Yunani Kuno masih terlihat pada tiang-tiang penyangga di sudut depan yang menyatu dengan dinding bangunan. Sepanjang dasawarsa 1880an sampai 1900, gaya arsitektur tersebut sering diaplikasikan pada bangunan-bangunan batu di Indonesia. Meski demikian, sebuah aliran baru sebagai masa transisi dari era Yunani Kuno menuju seni modern tampaknya lebih banyak mendominasi pada fasad depan bangunan.

peta kantor daop 2 rev

Kawasan Kantor Staatssporwegen (SS) Westerlijnen ditandai lingkaran berwarna biru, peta tahun 1933. (Sumber: Maps.library.leiden.nl)

tampak depan kantor daop 2 bdg rev

Tampak depan Kantor Daop 2 Bandung tahun 1984. (Sumber: Koleksi PBA)

bangunan sekitar rev

Bangunan di sekitar Jalan Maarschalk yang menghubungkan Stasiun Bandung dengan Jalan Kebon Jati, sekitar tahun 1910. (Sumber: KITLV)

Sumber :